Ini merupakan kumpulan Data & Cerita dari tokoh-tokoh
Alumni SMAN 2 BOGOR. Bahan-2nya diambil dari sana-sini, sebagian besar diambil
dari Dunia Maya (Internet). Tokoh-tokoh yang ada, patut untuk dikenang,
terutama oleh teman sesama ex siswa SMA Negeri 2 Bogor.
Dalam hal ini
mudah-mudahan memberikan manfaat untuk kita dalam mengenal lebih banyak TOKOH
dari ALUMNI SMANDA BOGOR dan memberikan
suntikan motivasi diri kepada kita “untuk selalu menjadi lebih baik”.
(Masukan dari Rekan-rekan #ALUSMANDA Bogor)
Ia sering melontarkan kritik
pedas (yang diistilahkan kepret) terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak
berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga ia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret" (“Ini
jurus shock therapy untuk transformasi
dan revolusi mental”)
Komjen
(Pol) Drs. Budi Waseso, S.H (lahir di Pati, Jawa Tengah, berumur 54
tahun) Angkatan 1977 SMAN 2 Bogor adalah seorang perwira tinggi Polri
yang sejak 8 September 2015 menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika
Nasional. Dikenal dengan nama ‘Buwas’, lulusan
Akademi Kepolisian (1984) ini berpengalaman dalam bidang reserse.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Reserse
Kriminal Polri. Budi Waseso merupakan menantu mantan Kapolda Bali dan
Kapolda Jatim Letnan Jenderal Pol. (Purn.) Pamudji yang terakhir
menjabat Deputi Kapolri tahun 1980-an (setara Wakapolri).
(#TrenSosial: Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengusulkan pembuatan pulau penjara yang akan dijaga buaya untuk para terpidana mati narkoba).
Mayor
Jendral TNI (Purn) H. Iwan Ridwan Sulandjana (lahir di Bogor, Maret 1951 /64 tahun yg lalu) adalah
seorang politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat
Jabar periode 2012-2017. sebelumnya ia adalah anggota Militer TNI-AD, ia pernah
menjabat sebagai Danrem 072/Pamungkas dan Pangdam III / Siliwangi. Jabatan
terakhirnya adalah sebagai Asisten Operasi KSAD. ia pensiun pada tahun 2007. Beliau Alumni SMAN 2 Bogor tahun 1970 atau lebih dikenal dengan Almadu '70.
Pada Pilkada
Jabar 2008 ia mencalonkan diri
sebagai Wakil Gubernur mendampingi Gubernur petahana Danny Setiawan
dengan jargon "DA'I", mereka diusung oleh Partai Golkar
dan Partai Demokrat. Sewaktu pilgub Jabar 2008, Iwan Sulanjana, mengaku
tidak mau mendapat tekanan. Untuk itu, dirinya menolak menandatangani kontrak
politik yang diajukan oleh BEM se-Jabar dalam diskusi publik cagub cawagub, di
Unpad, Jl. Dipatiukur, Rabu (20/2/2008).
"Saya orang beragama, tidak
menekan orang lain dan tidak mau ditekan," tegas Iwan. Pengajuan kontrak
politik tersebut dinilai Iwan sebagai bentuk penekanan yang tidak pantas
dilakukan oleh mahasiswa. Menurut Iwan, poin-poin yang disampaikan dalam
kontrak politik tersebut sudah termasuk di dalam visi-misinya.
Irjen. Pol. Drs. Pudji Hartanto Iskandar, M.M.
(lahir di Bogor, Jawa Barat, Agustus 1959) adalah tokoh polisi Indonesia. Saat
ini menjabat sebagai Kapolda Sulsel yang aktif sejak 3 September 2015. Beliau
Alumni dari SMA Negeri 2 Bogor tahun 1979.
Pudji Hartanto Iskandar tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting.
Dia adalah Ajudan Wakil Presiden RI Hamzah Haz. Ia kemudian menjabat Wakapolda
Banten, Karo Binpolsus PPNS Sdeops Polri, Kapolda Kepri, Irwil II Itwasum
Polri, Sahlijemen Kapolri, Kakorlantas, Gubernur Akpol dan terakhir sebagai
Kapolda Sulawesi Selatan, Saat pertama kali menginjakkan kaki di
Mapolda, Pudji Hartanto disambut dengan kalungan bunga dan Tari Bosara Paduppa.
Salah seorang dari Alusmanda pernah berkomentar di facebook,
Dian Mauludin : " Budi & Puji teman saya sewaktu di SMPN 2 bogor,saya dan Puji melanjutkan ke SMA Negeri 2 BOGOR, kalau Budi gak tau meneruskan kmn, yg jelas mrk berdua jendral polisi yg dikenal luas dimasyarakat,salut buat mereka berdua ".
Dian Mauludin : " Budi & Puji teman saya sewaktu di SMPN 2 bogor,saya dan Puji melanjutkan ke SMA Negeri 2 BOGOR, kalau Budi gak tau meneruskan kmn, yg jelas mrk berdua jendral polisi yg dikenal luas dimasyarakat,salut buat mereka berdua ".
H. Djoni Rolindrawan,
SE, MMA, MBA berhasil menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Hati Nurani
Rakyat (Hanura) untuk Dapil Jawa Barat III (Cianjur dan Kota Bogor) setelah
memperoleh 19,754 suara, duduk di Komisi IX yang membidangi tenaga kerja,
kependudukan dan kesehatan. Pria Kelahiran Bogor 60 tahun lalu ini aktif
berorganisasi dari semasa mudanya hingga saat ini adalah seorang nahkoda kapten
kapal laut. Djoni adalah mantan ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia periode
2009-2013 dan calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Secara
umum, pengamalan Pancasila itu harus dimulai saat ini, detik ini, awalnya
amalkanlah di lingkup terkecil di sekitar kita, setelah itu baru meningkat ke
lingkup keluarga besar, kemudian bertambah di lingkup masyarakat luas,"
pungkasnya, dalam gelar acara Seminar Nasional Fraksi Hanura MPR RI bekerjasama
dengan BEM STIE Kesatuan, BEM Universitas Pakuan dan Mahasiswa Se-kota Bogor,
di Ballroom Hotel Sahira BOGOR.
H . Djoni Rolindrawan sudah terbiasa
memantau lingkungan masyarakat desa maupun kota, selain tugas juga, beliau
sudah merupakan panggilan hati nuraninya untuk melihat perkembangan warga
sekitar, selain di Bogor Juga di Daerah Cianjur. Pada Bulan Januari 2016
melakukan kegiatan serimonial sekaligus bersilaturahmi yang di lakukan oleh
Anggota DPR RI komisi IX fraksi Hanura Capt, H. DJoni Rolindrawan dari mulai
pasar tradisional Bogor,pasar Ikan Empang ,Puskesmas Merdeka, dan terakhir di
RSUD jln . Marjuki Mahdi no.120. (SuryaBogor.com)
Komjen. Pol. Iman Haryatna, sebagai Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengangkat mantan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri, menggantikan posisi mantan Kapolri, Jenderal Pol (Purn) Bambang Hendarso Danuri. (Juni 2011).
Komjen. Pol. Iman Haryatna, sebagai Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengangkat mantan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri, menggantikan posisi mantan Kapolri, Jenderal Pol (Purn) Bambang Hendarso Danuri. (Juni 2011).
Komisaris Utama PT. KAI sebagai wakil
pemerintah mengawasi perusahan dan bekerjanya tidaklah ringan, karena harus
mampu menekan berbagai masalah yang dihadapi seperti penumpang di atas kerea
api, pelemparan batu saat dalam perjalanan, belum lagi ulah para bonek yang
seringkali menjadikan KA sebagai sasaran amuk. Selain fungsi pengawasan, beliau
adalah figur yang mampu meningkatkan faktor keamanan dan kenyamanan penumpang
kereta api. Sehingga menjadi moda transportasi yang massal masyarakat dan dapat
mengurangi kemacetan lalu lintas. PT. KAI menunjukan pada para stakeholders,
bahwa PT. KAI mampu menjawab keinginan konsumennya melalui perbaikan layanan
dan inovasi-inovasi. Mengingat, persaingan di jasa layanan transportasi semakin
hari semakin tinggi. Iman Haryatna – LULUSAN AKPOL TERBAIK PERAIH
ADHI MAKAYASA (1975) & juga Alumni SMA Negeri 2 Bogor tahun
1971.
Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono M.Psi adalah sosok wanita
karir yang memiliki integritas tinggi. Betapa tidak, meski terlahir sebagai
anak seorang diplomat, Dieny Tjokro Ðsapaan akrabnya- tidak tumbuh sebagai
pribadi yang manja. Sejak masa sekolah selalu aktif mengikuti kegiatan, mulai
menjadi anggota OSIS, menjadi anggota paduan suara, dan mengikuti kesenian
menari. Bahkan, putri sulung pasangan Moch Dimmyati Moesanip dan Zubaeda
Thamrin ini pernah mendapat penghargaan sebagai siswa terbaik di Kota Madya
Bogor.
Wanita kelahiran Paris 3 Januari 1954, ternyata Alumni SMAN
2 Bogor tahun 1972. Setelah lulus kuliah dari Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia, karir Dieny Tjokro diawali sebagai pegawai negeri sipil di
Universitas Indonesia tahun 1985. Dengan prestasi yang cemerlang, tahun
1997-2004 Dieny Tjokro diberi kepercayaan sebagai Wakil Dekan IV bidang
Penelitian, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Psikologi UI kemudian berlanjut
pada periode kedua, yakni tahun 2004-2008 kembali diangkat sebagai Wakil Dekan
II bidang Non Akademik Fakultas Psikologi UI. Karirnya sebagai dosen ternyata
membentuk Dieny Tjokro semakin mencintai dunia pendidikan. Ia bertekad
mewujudkan masyarakat Indonesia cerdas. Segudang kegiatan pun dilakoninya,
mulai menjadi Anggota Tim Sub-Consorsium pendidikan Ibu dan Anak Depdiknas,
Diklusepora (1987-1989), Anggota Tim Pengembangan Kurikulum Taman Kanak-kanak
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1987-1988), Koordinator dan Pengajar
Pengembangan Pribadi John Robert Power (1985-1998), Pengajar Khusus Lembaga
Duta Bangsa (2001-2003).
Segudang prestasi ini, kata Dieny, tidak lepas komitmen
pribadi yang ingin tetap mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia. Hingga
akhirnya wanita yang juga menjadi kandidat program doktor ini bergabung dengan
Partai Nasdem dan mencalonkan diri sebagai wakil rakyat untuk DKI Jakarta.
Perjuangannya untuk rakyat ini diwarisi dari sang kakek, bahkan petuah sang
kakek kini diadopsi menjadi prinsip hidup Dieny Tjokro. "Jika
memperjuangkan sesuatu, pastikan bahwa bukan hanya kepentinganmu saja yang
diperjuangkan, tetapi juga kepentingan banyak orang. Petuah dari kakek saya
Muhammad Hoesni Thamrin ini menjadi salah satu prinsip hidup yang saya
pegang," kata Dieny Tjokro.
Hj. Utje Choeriah Suganda, S.Sos, lahir di Bogor, Jawa Barat, April 1952, Alumni SMA Negeri 2 Bogor (1970) adalah Bupati Kabupaten Kuningan periode 2013-2018. Utje Hamid Suganda
adalah istri dari Mantan Bupati Kab. Kuningan, Aang Hamid Suganda. Dalam Pilkada 2013 yang
lalu, ia menggandeng pasangannya yakni H. Acep Purnama. Pendidikan yang pernah
diraih oleh Utje Hamid Suganda adalah S1 STIA Bagasasi Bandung, Lulus Tahun
2008. Pada peringatan HKSN, Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos., MAP mendapat
penghargaan sebagai relawan sosial terbaik se-Jawa Barat hal ini dibuktikan
dengan eksistensi beliau dalam memimpin Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial
(dahulu disebut K3S) yang dipimpinnya selama ± 11 tahun sebagai mitra kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan mampu memberikan pengaruh yang signifikan
dalam pemberdayaan dan pelayanan sosial masyarakat Kuningan. Bupati kuningan Hj. Utje Ch Suganda juga menerima penghargaan Anugrah Kawistara
sebagai pejabat publik yang perduli
terhadap bahasa, penghargaan tersebut diberikan
oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat pada Rabu , 4 November 2015 di Harris Hotel & Conventions Ciumbuleuit Bandung.
Anugrah
Kawistara merupakn sebuah wujud apresiasi dan penghormatan yang diberikan oleh Balai
Bahasa Provinsi Jawa Barat atas dedikasi
dan konsistensi pada pihak-pihak yang peduli
dan komitmen dalam pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia
dan daerah di Jawa Barat. Bupati Kuningan dianggap tokoh yang sangat
peduli terhadap bahasa sehingga layak untuk dianugrahi Anugrah Kawistara.
Silaturahmi teman-temannya dari BOGOR |
Komjen Pol Boy Salamuddin, Alumni SMA
Negeri 2 Kota Bogor tahun 1977 dan sewaktu sebagai Sekretaris Utama
(Sestama) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), memaparkan bahwa capaian
kategori predikat akuntabilitas yang diperoleh Lemhanans RI pada tahun 2014
yang berada pada level CC (cukup baik) merupakan tanggung jawab bersama untuk
meraih capaian yang lebih baik pada level "B" atau bahkan
"A" guna menciptakan Good Governance dan Clean Goverment."
(Republika News, Januari 2015)
Ketika ada kegiatan Gerakan Tebar Ikan di Kota Bogor, beliau sebagai Ketua Panitia Komunitas Peduli Lingkungan
yang beranggotakan ALUSMANDA Bogor '77, Boy Salamudin mengatakan, kegiatan tersebut
merupakan komitmen dalam membantu dan mendukung program pemerintah daerah dalam
konteks kelestarian ekosistem. Menurut Boy, pembuangan limbah-limbah ke sungai
juga perlu diperhatikan agar ekosistem sungai tetap terjaga. "Dulu,
kondisi sungai di Ciliwung indah. Banyak dipenuhi jenis-jenis ikan. Namun,
sekarang tidak banyak ikan yang hidup di sini (Ciliwung). Kepunahan ini
merupakan isu serius dan berdampak pada degradasi lingkungan," ucap Boy,
Sabtu (9/4/2016). Pelepasliaran bibit ikan dilakukan di 2 titik yakni di Sungai
Ciliwung di wilayah Tanah Sareal dan Cisadane.
Avip Priatna, siapa
yang tak kenal beliau, ex-siswa SMAN 2 Bogor angkatan 1981, adalah konduktor
kampiun Indonesia? Hidupnya dicurahkan untuk kemajuan dunia paduan suara di
negeri ini. Hatinya tergugah mencurahkan hidup demi perkembangan paduan suara,
karena ia melihat kenyataan, waktu itu paduan suara masih dipandang sebelah mata.
Avip Priatna adalah Musical Director dan Resident Conductor dari Parahyangan
University Choir, Batavia Madrigal Singers dan Jakarta Chamber Orchestra, Dan
juga belajar choir conduction pada Profesor Gunther Theuring dan orchestral
conducting, Leopold Hager di Hochschule fur Muzick und Darstellende Kunst di
Vienna, Austria dan lulus di tahun 1998 dengan predikat high distinction.
Selama di Austria, ia bergabung dengan banyak kelompok koor prestisius dan
pernah menjadi asisten konduktor di Wiener Jeunesse Choir. Dalam beberapa tahun
ini, ia telah membangun reputasi internasional bagi Parahyangan University
Choir dan Batavia Madrigal Singers. Meraih sejumlah penghargaan tertinggi pada
kompetisi koor internasional di Arnhem, Belanda (1995), Arrezzo, Italia (1997),
Linz, Austria (2000) dan pagelaran-pagelaran yang cukup rutin di Perancis,
Austria dan Italia.
Di dalam negeri, bersama Parahyangan University Choir,
Batavia Madrigal Singers dan Jakarta Chamber Orchestra juga tampil secara
berkala di Bandung dan Jakarta. Dibawah pimpinannya, Parahyangan University
Choir pada tahun 2003 memenangkan penghargaan ganda dalam Kompetisi
Internasional Choir Chamber ke-8 di Marktoberdorf, Jerman, juara pertama dalam
Achievement Level I dan penghargaan Gustave Charlier untuk interprestasi
terbaik karya koor bunyi untuk Aria Gloria 3 dari Woo Hyo-Won. Pada bulan Juni
tahun 2007, Avip di daulat menjadi konduktor tamu pada seri Philharmony
kalendar, acara tahunan Orkes Ensambel Kanazawa, sebuah orkes Jepang berskala
antar bangsa bermarkas di kota Kanazawa, prefektur Ishikawa, Jepang. Dalam
konser yang bertajuk A Summer Night of Romantic Masterworks tersebut Avip dan
Batavia Madrigal Singers membawakan komposisi koor Carl Maria von Weber,
Freischutzmesse.
(Sumber : dari sana-sini terutama internet, BOGOR Februari 2016)
-=oOo=-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar