seSEPUH aluSMANda









Dr. Ir. Fatuchri Sukadi, mantan Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Ditjen Perikanan Budi Daya DKP, adalah Alumni tahun 1965 di SMA Negeri 2 Bogor. Pemerintah dalam waktu mendatang akan menggenjot nilai ekspor hasil perikanan budi daya. Ditargetkan paling tidak setiap tahunnya terjadi peningkatan sekitar 300 ribu metrik ton dari hasil budi daya perikanan ini. Menurutnya : Pemulihan Ekonomi Indonesia di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia, terutama budi daya perikanan dapat menjadi penggerak utama. Bahkan, dikatakannya, pembangunan budi daya perikanan ini menunjukkan hasil yang cukup signifikan dilihat dari peningkatan produksi volume ekspor dan konsumsi ikan. Dengan kata lain, bila sektor ini dikembangkan dengan serius, kesejahteraan nelayan bisa diperbaiki. Hanya sayangnya saat ini bila dilihat dari potensi yang ada realisasi tersebut masih belum sebanding.
 ”Pengembangan perikanan budi daya ini sejalan dengan pemikiran membangun sektor perikanan yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berkeadilan,” katanya. Dan juga memaparkan di Indonesia khususnya, perkembangan areal dan produksi budi daya perikanan cukup menggembirakan. Diharapkan produksinya terus mengalami peningkatan sejalan dengan peningkatan volume yang diekspor. ”Yang potensial untuk dibudidayakan di Indonesia saat ini meliputi udang, kerapu, rumput laut dan nila karena merupakan komoditi budi daya yang cukup besar pangsa pasarnya,” jelasnya.

 Foto bersama Aluspat 60-an
(Alumni SMPN 4 Bogor)




Prof. Dr. M. Aman Wirakartakusumah, M.Sc, merupakan Alumni SMAN 2 Bogor tahun 1965, beliau sebagai Tokoh Pendidikan yang menjabat Ketua Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Beliau adalah dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, mantan Rektor Institut Pertanian Bogor (Rektor IPB), mantan Duta Besar Indonesia untuk UNESCO,  mantan Ketua Komite Tetap Pengembangan Mutu dan Industri Pendidikan Kadin Indonesia dan Ketua Majelis Pendidikan Dewan Pendidikan Tinggi. Beliau dipilih sebagai Ketua BSNP oleh dan dari anggota atas dasar suara terbanyak. Selama dua periode (Januari 2011-Januari 2012 dan Januari 2012-Januari 2013). BSNP dapat menunjuk tim-tim ahli yang bersifat adhoc sesuai kebutuhan. Dalam menjalankan tugasnya, BSNP didukung oleh sebuah sekretariat yang secara ex-officio diketuai oleh pejabat Departemen Pedidikan Nasional (Depdiknas) yang ditunjuk oleh Mendiknas.

























Ir. Mulya Soepardi, Alumni SMA Negeri 2 Bogor (lulus 1967) dan juga lulus dari Institut Teknologi Bandung (lulus 1974). Selama periode 1974 hingga 2004, beliau berkarier pada perusahaan Mobil oil Indosesia Inc yang kemudian berubah nama menjadi Exxonmobil Oil Indonesia Inc. Cukup panjang career path di Perusahaan ini (31 tahun) telah menduduki berbagai jabatan sebagai Drilling Engineer, Technical Support Project Drilling Engineering, Drilling Supervisor, Drilling Engineering Specialist, Purchasing Manager, Lead Drilling Engineer dan terakhir sebagai Government Liason Manager. Diluar perusahaan tersebut beliau juga aktive di perbankan sebagai Komisaris. Pada tahun 1995 sebagai Komisaris di PT. BPRS Al Salaam Amal Salman dan kemudian dipercaya sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2014. PT BPRS Amal Salman yang lebih dikenal dengan nama BPRS Al Salaam adalah sebuah bank syariah, yang pendiriannya diprakarsai oleh para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang aktif di Masjid Salman ITB pada saat masih menjadi sebagai mahasiswa. Kebersamaan selama menimba ilmu di perguruan tinggi telah mendorong para alumni ini untuk melanjutkan kegiatan amalnya seperti yang telah dilakukan dahulu di Masjid Salman ITB dengan membentuk lembaga keuangan beruba bank. dengan tujuan mengenerate uang untuk yang sebagian pendapatannya dipakai untuk sosial dan membantu pembangunan mesjid terutama Mesjid Salman ITB. Pendirian BPRS Al Salaam Amal Salman juga bertujuan untuk turut serta dalam pelayanan lembaga keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Ketiganya Alumni SMPN 4 Bogor


 

Mayjen. TNI (Purn) R. Eddy Firmanto, Alumni SMA Negeri 2 Bogor tahun 1968, dan juga sebagai Pembina pada Yayasan TIRTA AMARTA Paripurna didirikan sebagai organisasi nirlaba yang bertekad untuk berperan serta mewujudkan cita-cita bangsa dan negara Indonesia. Kami percaya bahwasanya perwujudan cita-cita tersebut mesti dilaksanakan oleh segenap komponen bangsa dengan berbagai macam latar belakang, yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Dan oleh karena itulah, maka organ-organ Tirta Amarta terdiri dari mereka yang berlatar belakang dari diplomat karir, militer, pendidik, pengusaha, ekonom, pengacara, penulis, aktifis, pejabat publik, dan lain sebagainya, yang meluruhkan ego pribadi dan sektoralnya dalam melaksanakan pergerakan Tirta Amarta untuk menciptakan kebermanfaatan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berdasarkan Pancasila.







====

Tidak ada komentar:

Posting Komentar